Siapa sangka, tes sekolah kedinasan STMKG bisa menghadirkan kejutan yang tak terduga bagi para calon taruna? Banyak peserta yang datang dengan percaya diri, namun justru terjebak di bagian tes yang tampaknya sepele.
Padahal, memahami karakter dan tantangan dalam tes sekolah kedinasan STMKG adalah kunci untuk lolos seleksi yang super ketat ini. Penasaran apa saja hal mengejutkan yang sering luput dari perhatian? Yuk, simak selengkapnya agar kamu bisa lebih siap dan nggak salah langkah!
Baca Juga : Apakah Sekolah kedinasan Ada Tes Renang? Pahami Aturannya!
Apa yang Bikin Penasaran di Sekolah Kedinasan STMKG?

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) merupakan salah satu sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sekolah ini menjadi pilihan menarik bagi banyak calon siswa yang ingin mengabdi kepada negara sekaligus mengembangkan ilmu di bidang cuaca, iklim, dan geofisika.
Yang membuat STMKG menarik adalah pendekatan ilmiahnya yang unik. Dibandingkan dengan sekolah kedinasan lain yang berfokus pada pemerintahan, administrasi, atau ketentaraan. STMKG memberikan pendidikan berbasis sains alam, seperti meteorologi dan fisika atmosfer.
STMKG juga menjamin masa depan lulusannya melalui pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di BMKG setelah menyelesaikan pendidikan.
Hal-hal yang membuat STMKG semakin menarik antara lain:
-
Jurusan yang belum umum di masyarakat, tapi sangat penting di era perubahan iklim
-
Lulusan langsung bekerja sebagai ASN di instansi strategis nasional
-
Biaya pendidikan yang ditanggung negara, termasuk fasilitas asrama
-
Proses seleksi nasional yang transparan dan berjenjang
Namun, daya tarik itu harus dibayar dengan persaingan ketat dan tahapan tes yang sangat menantang. Banyak peserta mengaku tidak menyangka bahwa tes masuk STMKG bisa sedemikian berat dan berbeda dari ekspektasi awal.
Baca Juga : 5 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Renang, Lebih Mudah Lolos?
Proses Seleksi Sekolah Kedinasan STMKG Secara Umum

Untuk bisa diterima di STMKG, peserta harus melewati serangkaian tahapan seleksi yang terstruktur dan terintegrasi.
Proses seleksi ini diawali dengan pendaftaran melalui portal resmi dikdin.bkn.go.id, kemudian dilanjutkan dengan beberapa tahap penting berikut:
1. Seleksi Administrasi
Pada tahap ini, peserta diwajibkan mengunggah dokumen persyaratan seperti:
-
Ijazah dan rapor terakhir
-
KTP dan Kartu Keluarga
-
Pas foto sesuai ketentuan
-
Surat lamaran dan surat pernyataan
-
Surat keterangan sehat
Tinggi badan minimal juga menjadi persyaratan khusus, yaitu minimal 160 cm untuk laki-laki dan 155 cm untuk perempuan. Selain itu, calon peserta harus belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan.
2. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
SKD dilakukan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dari BKN. Tes ini terdiri dari tiga jenis soal:
-
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): menilai pemahaman terhadap ideologi Pancasila, UUD 1945, sejarah nasional, dan sistem pemerintahan
-
Tes Intelegensia Umum (TIU): menguji kemampuan logika, verbal, numerik, dan berpikir analitis
-
Tes Karakteristik Pribadi (TKP): menilai sikap, etika, dan karakter pelamar sebagai calon abdi negara
Nilai ambang batas SKD ditentukan oleh BKN dan harus dipenuhi oleh semua peserta untuk bisa melanjut ke tahap berikutnya.
Baca Juga : Rangkaian Tes Sekolah Kedinasan vs SNBT, Lebih Sulit Mana?
3. Seleksi Akademik
Berbeda dari sekolah kedinasan lainnya, STMKG menguji kemampuan akademik secara mendalam pada mata pelajaran:
-
Matematika
-
Fisika
-
Bahasa Inggris
Materi yang diujikan bersifat konseptual dan aplikatif, sering kali lebih dalam dari kurikulum SMA. Peserta yang tidak terbiasa dengan soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) akan mengalami kesulitan pada tahap ini.
4. Tes Kesehatan dan Kebugaran
Calon taruna/taruni juga harus melalui pemeriksaan kesehatan menyeluruh, termasuk pemeriksaan fisik umum, tekanan darah, penglihatan, dan catatan medis lainnya.
Setelah itu, peserta akan mengikuti tes kebugaran jasmani, yang biasanya meliputi:
-
Lari 12 menit
-
Sit-up dan push-up dalam 1 menit
-
Shuttle run
Tes ini bertujuan untuk menilai stamina dasar, mengingat kehidupan kampus di STMKG cukup disiplin dan mengandalkan fisik yang sehat.
5. Psikotes dan Wawancara
Pada tahap akhir, peserta akan menjalani tes psikologi untuk mengetahui stabilitas emosional, motivasi, dan kecocokan kepribadian.
Wawancara dilakukan oleh tim penguji dari STMKG dan BMKG, dengan pertanyaan yang menyasar pada integritas, kesiapan hidup disiplin, serta motivasi mengikuti pendidikan kedinasan.
Baca Juga : Peran Orang Tua dalam Persiapan Tes Sekolah Kedinasan
Hal Mengejutkan Saat Tes Sekolah Kedinasan STMKG

Tidak sedikit peserta yang terkejut saat mengikuti proses seleksi STMKG. Berikut ini adalah beberapa hal mengejutkan yang sering kali tidak disangka-sangka oleh peserta:
1. Soal Akademik yang Sulit dan Konseptual
Banyak peserta mengira bahwa soal akademik akan seperti ujian nasional, padahal kenyataannya jauh lebih kompleks.
Soal-soal matematika dan fisika menguji pemahaman konsep, bukan hafalan rumus. Bahkan, beberapa soal menuntut pemahaman kalkulus dasar dan pemodelan fisika sederhana.
2. Tes Fisik yang Setara dengan Sekolah Semi-Militer
Meskipun STMKG bukan sekolah militer, tes fisiknya bisa dikatakan cukup berat. Beberapa peserta tidak menyangka akan diminta lari selama 12 menit tanpa jeda, atau melakukan shuttle run dengan intensitas tinggi.
Tes ini sering kali menjadi batu sandungan bagi mereka yang tidak mempersiapkan fisik sebelumnya.
Baca Juga : Statistik Gagal Persyaratan Tes Sekolah Kedinasan, Waspada!
3. Pengukuran Fisik yang Sangat Ketat
Pengukuran tinggi badan dan berat badan dilakukan secara akurat. Banyak peserta yang tidak lolos karena kurang 0,5 cm dari persyaratan.
Pihak panitia tidak memberi toleransi, karena data tersebut akan digunakan untuk dokumen resmi dan data kepegawaian.
4. Wawancara yang Menggali Integritas dan Kesiapan
Berbeda dengan wawancara kerja biasa, wawancara di STMKG lebih mengarah pada uji mental. Calon peserta akan ditanya tentang alasan memilih STMKG, kesiapan menghadapi kehidupan asrama yang penuh disiplin, dan sikap terhadap konflik nilai atau aturan.
5. Persaingan yang Ketat Tapi Suasananya Hangat
Meskipun peserta saling bersaing memperebutkan kursi terbatas, banyak yang justru merasa suasana seleksi diwarnai solidaritas.
Mereka saling membantu, berbagi informasi, hingga saling menyemangati sebelum tes dimulai.
Baca Juga : Cara Cerdas Menaklukkan Tes Psikotes Sekolah Kedinasan
Jurusan SMK yang Cocok Masuk Sekolah Kedinasan STMKG

Salah satu pertanyaan yang sering muncul dari siswa SMK adalah: “Apakah saya bisa mendaftar ke STMKG?” Jawabannya adalah bisa, asalkan jurusan dan latar belakang akademik sesuai dengan kebutuhan STMKG.
STMKG lebih banyak menerima siswa dari SMA jurusan IPA, namun lulusan SMK juga bisa mendaftar jika berasal dari jurusan yang memiliki relevansi dengan bidang meteorologi, geofisika, atau teknologi informasi.
Berikut beberapa jurusan SMK yang dinilai cocok untuk mendaftar STMKG:
1. Teknik Elektronika
Jurusan ini berkaitan erat dengan pengoperasian alat-alat ukur cuaca dan sistem sensor di BMKG. Pengetahuan tentang sinyal, sistem kontrol, dan peralatan elektronik sangat relevan.
2. Teknik Komputer dan Jaringan
BMKG sangat bergantung pada jaringan data, sistem komunikasi, dan pengolahan informasi cuaca. Lulusan TKJ memiliki potensi dalam pengembangan sistem pemantauan cuaca dan klimatologi.
3. Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Dengan semakin majunya teknologi digital, keahlian coding dan pengembangan software sangat dibutuhkan, terutama untuk aplikasi pemodelan cuaca dan basis data BMKG.
4. Teknik Instrumentasi Industri
Ilmu ini mencakup pemahaman tentang alat-alat otomatisasi dan pengendalian sistem, yang berkaitan dengan peralatan pemantau atmosfer.
5. Teknik Mekatronika
Kombinasi antara teknik mesin, elektronika, dan komputer ini memberi keuntungan dalam memahami sistem pengamatan terpadu di BMKG.
Meski begitu, semua calon peserta dari SMK tetap harus mempersiapkan diri secara akademik. Khususnya dalam pelajaran matematika dan fisika, agar mampu bersaing dengan peserta dari SMA IPA.
Baca Juga : 5 Budaya Belajar Tes Masuk Sekolah Kedinasan Perhubungan
Sumber :
- https://www.kompas.com/edu/read/2024/06/02/152032471/apa-yang-dilakukan-saat-tes-kebugaran-sekolah-kedinasan-stmkg-2024
- https://www.nextidea.id/apa-yang-dilakukan-saat-tes-kebugaran-sekolah-kedinasan-stmkg-2024
- https://indonesiacollege.co.id/blog/ikuti-9-tips-ini-agar-kamu-lolos-skd-sekolah-kedinasan
- https://www.diaryguru.com/2020/04/pengalaman-tes-stmkg.html
Program Premium Tes Sekolah Kedinasan 2025
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiSEKDIN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiSEKDIN Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELSEKDIN” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo.
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES19”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiSEKDIN karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2025!!!
- Dapatkan ribuan soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2025
- Ratusan Latsol Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2025
- Puluhan paket Simulasi Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2025
- dan masih banyak lagi yang lainnya
Mau berlatih Soal-soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2025? Ayoo segera Masuk Grup Latihan Soal-soal SEKDIN 2025 Sekarang juga!!