Singkatan Sekolah Kedinasan – Dunia pendidikan tinggi di Indonesia menawarkan berbagai pilihan menarik bagi para calon mahasiswa. Selain perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS), terdapat pula sekolah kedinasan yang kian diminati karena berbagai keunggulannya. Salah satu yang menarik perhatian adalah singkatan sekolah kedinasan yang kerap kali membingungkan bagi banyak orang.
Artikel ini akan mengupas tuntas 5 singkatan sekolah kedinasan yang seringkali membingungkan, beserta alasan di balik pemilihan akronim tersebut. Diharapkan informasi ini dapat membantu calon mahasiswa dalam memahami pilihan sekolah kedinasan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
1. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)
IPDN merupakan singkatan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri, sebuah sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Sekolah ini mendidik calon pamong praja untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan daerah. Lulusan IPDN diwajibkan untuk mengabdi minimal 10 tahun di daerah penempatan.
Pemilihan akronim IPDN terbilang mudah dipahami karena mencerminkan fokus pendidikannya pada bidang pemerintahan dalam negeri. Singkatan ini sudah digunakan sejak lama dan menjadi identitas yang melekat pada sekolah kedinasan prestisius ini.
2. PKN STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)
PKN STAN adalah singkatan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, sebuah sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Sekolah ini mendidik calon auditor, akuntan, dan pejabat di bidang keuangan negara. Lulusan PKN STAN diwajibkan untuk mengabdi minimal 10 tahun di instansi pemerintah terkait.
Akronim PKN STAN terbilang unik karena tidak secara langsung menunjukkan fokus pendidikannya pada bidang akuntansi. Alasan pemilihan nama ini merujuk pada sejarah berdirinya sekolah ini, yaitu dari Perguruan Tinggi Keuangan Negara (PTKN) yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Singkatan PKN STAN dipertahankan untuk menjaga identitas dan tradisi sekolah ini.
3. STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik)
STIS merupakan singkatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, sebuah sekolah kedinasan di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. Sekolah ini mendidik calon ahli statistik dan data scientist untuk bekerja di BPS dan instansi pemerintah lainnya. Lulusan STIS diwajibkan untuk mengabdi minimal 8 tahun di BPS.
Akronim STIS terbilang mudah dipahami karena mencerminkan fokus pendidikannya pada bidang ilmu statistik. Singkatan ini sudah digunakan sejak lama dan menjadi identitas yang melekat pada sekolah kedinasan ini.
4. ATKP (Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan)
ATKP adalah singkatan dari Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan, sebuah sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Sekolah ini mendidik calon teknisi dan petugas keselamatan penerbangan untuk bekerja di bandara dan maskapai penerbangan. Lulusan ATKP diwajibkan untuk mengabdi minimal 10 tahun di instansi pemerintah terkait.
Akronim ATKP terbilang unik karena tidak secara langsung menunjukkan fokus pendidikannya pada bidang penerbangan. Alasan pemilihan nama ini merujuk pada sejarah berdirinya sekolah ini, yaitu dari Sekolah Teknik Penerbangan (STP) yang kemudian berganti nama menjadi Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP). Singkatan ATKP dipertahankan untuk menjaga identitas dan tradisi sekolah ini.
5. STSN (Sekolah Tinggi Transportasi Darat)
STSN merupakan singkatan dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat, sebuah sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Sekolah ini mendidik calon ahli transportasi darat untuk bekerja di instansi pemerintah terkait, seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelolaan Transportasi Darat, dan Dinas Perhubungan di seluruh Indonesia. Lulusan STSN diwajibkan untuk mengabdi minimal 10 tahun di instansi pemerintah terkait.
Akronim STSN terbilang mudah dipahami karena mencerminkan fokus pendidikannya pada bidang transportasi darat. Singkatan ini sudah digunakan sejak lama dan menjadi identitas yang melekat pada sekolah kedinasan ini.
Kesimpulan
Singkatan sekolah kedinasan memang terkadang membingungkan, namun memiliki alasan dan sejarah di balik pemilihannya. Memahami alasan di balik singkatan tersebut dapat membantu calon mahasiswa dalam memilih sekolah kedinasan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Selain 5 singkatan di atas, masih banyak lagi sekolah kedinasan dengan akronimnya yang unik dan menarik. Calon mahasiswa dapat mencari informasi lebih lanjut tentang sekolah kedinasan melalui situs web resmi masing-masing institusi.
Program Premium Tes Sekolah Kedinasan 2024
“Kami Bantu, Kami Pandu, Kami Bimbing Sampai Amazing!” 🌟
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi JadiSEKDIN: Temukan aplikasi JadiASN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiSEKDIN Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “SEKDIN2024” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo.
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES19”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Ayoo Download Aplikasi JadiSEKDIN karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024!!!
- Dapatkan ribuan soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024
- Ratusan Latsol Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024
- Puluhan paket Simulasi Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024
- dan masih banyak lagi yang lainnya