sekdin yang boleh pakai kacamata – Bagi sebagian orang, menggunakan kacamata adalah kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dihindari. Hal ini bisa menjadi perhatian penting bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan di Sekolah Kedinasan (Sekdin). Banyak orang beranggapan bahwa masuk ke Sekdin berarti harus memiliki kondisi fisik yang sempurna, termasuk penglihatan. Namun, ternyata tidak semua Sekdin menetapkan syarat penglihatan tanpa bantuan kacamata. Beberapa Sekdin memberikan kelonggaran bagi pendaftar yang menggunakan kacamata, tergantung pada program studi yang dipilih.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sekdin yang boleh pakai kacamata, sehingga Anda yang membutuhkan alat bantu penglihatan tetap bisa meraih mimpi masuk Sekdin tanpa perlu khawatir.
1. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah salah satu Sekdin yang banyak diminati oleh calon mahasiswa yang bercita-cita menjadi aparatur sipil negara (ASN) di bidang pemerintahan. Meskipun seleksi masuk IPDN terkenal ketat, terutama dalam hal tes kesehatan, namun IPDN memberikan kelonggaran bagi pendaftar yang menggunakan kacamata.
Pada beberapa program studi di IPDN, calon mahasiswa masih diperbolehkan menggunakan kacamata dengan batas maksimal minus atau plus tertentu. Biasanya, batas yang ditetapkan adalah maksimal minus atau plus 2,0. Hal ini memungkinkan pendaftar dengan gangguan penglihatan ringan untuk tetap mengikuti seleksi tanpa harus khawatir akan kondisi mata mereka.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kelonggaran ini tidak berlaku untuk semua program studi di IPDN. Misalnya, untuk program studi yang berhubungan langsung dengan tugas-tugas lapangan dan fisik, seperti Prodi Kepamongprajaan, persyaratan penglihatan tanpa kacamata masih diberlakukan.
2. Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)
Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN), yang terkenal sebagai salah satu Sekdin di bawah Kementerian Keuangan, juga memberikan kelonggaran bagi calon mahasiswa yang menggunakan kacamata. PKN STAN menekankan pada seleksi akademis dan kemampuan kognitif, sehingga penggunaan kacamata tidak menjadi masalah selama pendaftar masih bisa menjalani aktivitas belajar dengan baik.
Pada umumnya, PKN STAN tidak menetapkan batasan ketat mengenai penglihatan untuk calon mahasiswa, selama kondisi tersebut tidak mengganggu aktivitas belajar dan mengikuti ujian. Pendaftar dengan mata minus atau plus dapat mengikuti seleksi dengan tetap menggunakan kacamata. Program studi di PKN STAN yang lebih menekankan pada penguasaan materi akademis dan analisis, seperti Akuntansi dan Manajemen Keuangan, cenderung lebih fleksibel dalam hal ini.
Namun, calon mahasiswa tetap disarankan untuk memeriksa persyaratan kesehatan pada tahun pendaftaran yang mereka ikuti, karena ada kemungkinan perubahan kebijakan atau penyesuaian berdasarkan kebutuhan program studi tertentu.
BACA JUGA : Tanya Jawab: Bagaimana Proses Pendaftaran Sekdin Poltekim 2024?
3. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), yang berada di bawah Badan Pusat Statistik (BPS), juga termasuk dalam daftar sekdin yang boleh pakai kacamata. STIS merupakan institusi pendidikan yang fokus pada bidang statistik dan analisis data, di mana ketajaman pikiran dan kemampuan analitis menjadi aspek yang lebih diutamakan daripada kondisi fisik sempurna.
Dalam seleksi masuk STIS, calon mahasiswa dengan penglihatan yang membutuhkan bantuan kacamata tetap diperbolehkan untuk mendaftar. Batasan minus atau plus yang diizinkan bisa berbeda-beda setiap tahunnya, namun umumnya masih dalam batas wajar yang tidak mengganggu aktivitas pembelajaran. Program-program studi seperti Statistika Ekonomi dan Statistika Sosial di STIS memiliki tuntutan akademis yang lebih menonjol, sehingga persyaratan penglihatan tidak menjadi halangan utama.
Namun, bagi calon mahasiswa yang tertarik dengan program studi yang melibatkan kerja lapangan atau penggunaan alat-alat teknis tertentu, sebaiknya memperhatikan syarat khusus yang mungkin diberlakukan.
4. Politeknik Statistika STIS (Polstat STIS)
Sama halnya dengan STIS, Politeknik Statistika STIS yang juga di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS), tidak memberlakukan persyaratan ketat terkait penggunaan kacamata. Fokus utama Polstat STIS adalah pada penguasaan keterampilan statistik dan analisis data, yang memungkinkan pendaftar dengan kondisi mata minus atau plus untuk tetap mengikuti seleksi masuk.
Dalam seleksi Polstat STIS, kesehatan mata tetap menjadi salah satu aspek yang diperiksa, tetapi penggunaan kacamata bukanlah halangan utama. Syarat penggunaan kacamata di Polstat STIS biasanya disesuaikan dengan tingkat minus atau plus yang masih dalam batas normal dan tidak mengganggu proses pembelajaran. Oleh karena itu, calon mahasiswa yang memerlukan kacamata untuk membaca atau melihat jarak jauh masih memiliki kesempatan besar untuk diterima di Polstat STIS.
5. Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP)
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) adalah salah satu Sekdin yang lebih menekankan pada pendidikan di bidang pelayaran dan maritim. Meskipun sebagian besar program studi di PIP mensyaratkan penglihatan yang baik tanpa bantuan kacamata, ada beberapa program studi yang memberikan kelonggaran bagi pendaftar yang menggunakan kacamata.
Sebagai contoh, program studi Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Pelabuhan di PIP sering kali memperbolehkan penggunaan kacamata, asalkan kondisi penglihatan masih dalam batas yang dapat diterima. Batasan minus atau plus yang diperbolehkan biasanya ditetapkan dengan mempertimbangkan tugas-tugas yang akan dijalani selama pendidikan, seperti navigasi kapal atau pengelolaan logistik.
Namun, untuk program studi yang berkaitan langsung dengan navigasi atau pengoperasian kapal, seperti Nautika dan Teknika, syarat penglihatan tanpa bantuan kacamata tetap diberlakukan. Ini penting untuk memastikan keselamatan dan efektivitas operasional di laut.
6. Akademi Imigrasi (AIM)
Akademi Imigrasi (AIM), yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), juga termasuk dalam sekdin yang boleh pakai kacamata. AIM mendidik calon-calon petugas imigrasi yang akan bekerja di berbagai unit kerja imigrasi di seluruh Indonesia.
Dalam seleksi masuk AIM, penggunaan kacamata tidak menjadi penghalang selama penglihatan pendaftar masih berada dalam batas yang wajar. AIM lebih menekankan pada kemampuan analisis, pengetahuan hukum, dan keterampilan komunikasi, sehingga penggunaan kacamata tidak dianggap sebagai hambatan besar.
Meski begitu, calon mahasiswa tetap harus memperhatikan persyaratan kesehatan yang berlaku, karena kebijakan ini bisa berubah tergantung kebutuhan institusi dan perkembangan regulasi di Kemenkumham.
7. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), yang berada di bawah Badan Pertanahan Nasional (BPN), juga memberikan kelonggaran bagi pendaftar yang menggunakan kacamata. STPN fokus pada pendidikan di bidang pertanahan, pengukuran tanah, dan manajemen agraria. Di mana kemampuan analitis dan pengetahuan teknis menjadi faktor utama.
Penglihatan yang baik memang penting untuk beberapa program studi di STPN. Terutama yang melibatkan pekerjaan lapangan dan pengukuran, tetapi penggunaan kacamata tidak secara otomatis mendiskualifikasi pendaftar. Selama penglihatan pendaftar masih dalam batas yang dapat diterima dan tidak mengganggu proses belajar maupun tugas lapangan, kacamata tetap diperbolehkan.
8. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN)
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN) adalah Sekdin yang berfokus pada pendidikan administrasi publik dan manajemen pemerintahan. STIA-LAN memberikan kelonggaran bagi pendaftar yang menggunakan kacamata. Terutama karena program studinya lebih banyak berfokus pada aspek manajerial dan analisis kebijakan.
Penggunaan kacamata di STIA-LAN diperbolehkan selama tidak mengganggu aktivitas akademis dan tidak ada syarat khusus yang melarangnya. Program studi di STIA-LAN, seperti Manajemen Sumber Daya Manusia dan Administrasi Publik. Lebih menekankan pada keterampilan analitis dan manajerial, sehingga persyaratan penglihatan biasanya lebih fleksibel dibandingkan dengan Sekdin yang membutuhkan fisik prima.
9. Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG)
Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG) yang berfokus pada pendidikan di bidang logistik dan rantai pasok. Juga termasuk dalam daftar sekdin yang boleh pakai kacamata. STIMLOG menawarkan program-program yang mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi ahli dalam manajemen logistik, pengelolaan rantai pasok, dan operasi gudang.
Penggunaan kacamata di STIMLOG diperbolehkan. Terutama karena kegiatan akademis di institusi ini lebih banyak berkaitan dengan analisis data, manajemen operasi, dan perencanaan strategis. Selama kondisi penglihatan pendaftar masih dapat dikompensasi dengan kacamata dan tidak mengganggu proses belajar, maka penggunaan kacamata bukan masalah besar.
Memilih Sekolah Kedinasan yang tepat adalah langkah penting dalam meniti karier di sektor publik. Bagi Anda yang memerlukan kacamata, tidak perlu khawatir karena beberapa sekdin yang boleh pakai kacamata. Masih membuka peluang bagi pendaftar dengan kondisi mata minus atau plus. Penting untuk selalu memperhatikan persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh masing-masing Sekdin setiap tahunnya. Karena kebijakan bisa berubah sesuai dengan kebutuhan institusi dan perkembangan regulasi.
Ayoo Download Aplikasi JadiSEKDIN karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024!!!
- Dapatkan ribuan soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
- Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
- Materi-materi Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024
- Ratusan Latsol Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024
- Puluhan paket Simulasi Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024
- dan masih banyak lagi yang lainnya
Keunggulan Bimbingan di JadiSEKDIN
- Materi yang Komprehensif: JadiSEKDIN menyediakan materi pelajaran yang lengkap dan sesuai dengan standar SKD.
- Latihan Soal yang Beragam: Banyak latihan soal yang disusun sedemikian rupa agar siswa terbiasa dengan tipe soal yang akan dihadapi.
- Bimbingan Intensif: Siswa mendapatkan bimbingan intensif dari pengajar yang berpengalaman dan ahli di bidangnya.
- Ulasan dan Pembahasan Mendetail: Setiap soal dilengkapi dengan ulasan dan pembahasan yang mendetail, membantu siswa memahami konsep dengan baik.
- Aplikasi yang User-Friendly: Aplikasi JadiSEKDIN mudah digunakan dan menyediakan fitur yang memudahkan siswa belajar kapan saja dan di mana saja.
Untuk Anda yang ingin sukses dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Sekolah Kedinasan, bimbingan belajar di JadiSEKDIN adalah pilihan yang tepat. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan bukti nyata dari keberhasilan para siswa, JadiSEKDIN siap membantu Anda meraih impian. Segera bergabung dan rasakan manfaatnya!
Mau berlatih Soal-soal Tes Sekolah Kedinasan (SEKDIN) 2024? Ayoo segera Masuk Grup Latihan Soal-soal SEKDIN 2024 Sekarang juga!!
Ada yang mau disampaikan? Kami sangat menghargai setiap masukan dari kamu. Klik di sini dan beri tahu kami, ya!
https://bit.ly/FeedbackArtikelJadiSekdin